CERAMAH, DEBAT DAN KONTROVERSI
Zakir Naik telah mengadakan banyak perdebatan dan ceramah di seluruh dunia. Salah satu paling populer di antaranya adalah debat Zakir Naik dengan William Campbell di Chicago pada bulan April 2000 pada topik “Al-Qur’an dan Alkitab: Dalam Ilmu Pengetahuan”
Zakir
Naik mengatakan bahwa “Meskipun kampanye anti-Islam melengking, 34.000
orang Amerika telah memeluk Islam dari September 2001 hingga Juli 2002.” Dia
mengatakan Islam adalah agama akal dan logika, dan bahwa Quran berisi 1000 ayat
yang berhubungan dengan ilmu pengetahuan. Sebuah tema populer yang Zakir
Naik adalah mencoba untuk menunjukkan bagaimana teori-teori ilmiah yang
telah dibuktikan oleh AlQuran. Misalnya, ia mengatakan ayat-ayat tertentu dari
Quran secara akurat telah dapat menggambarkan perkembangan embriologi.
Bulan 1 April 2005,
Zakir Naik terlibat dalam debat dengan William Campbell, topiknya adalah
Islam dan Kristen dalam konteks ilmu
pengetahuan, di mana keduanya membicarakan dugaan kesalahan ilmiah di dalam kitab suci.
pengetahuan, di mana keduanya membicarakan dugaan kesalahan ilmiah di dalam kitab suci.
Khushwant Singh,
seorang jurnalis India, mengatakan bahwa kata-kata Zakir Naik ”kejam” dan
“mereka jarang masuk debat tingkat sarjana perguruan tinggi, di mana kontestan
bersaing dengan yang lainnya untuk memperoleh nilai terbaik”.
Analis politik
Khaled Ahmed menganggap bahwa Zakir Naik, menurut klaim superioritas Islam
terhadap keyakinan religius lain, mempraktikkan apa yang ia sebut Orientalisme
mundur. Dalam sebuah ceramah di Melbourne University, Zakir
Naik mengatakan bahwa hanya Islam yang memberikan wanita kesamaan sejati.
Ia menyatakan pentingnya penutup kepala dengan menganggap bahwa “pakaian Barat
yang terbuka” membuat wanita lebih mungkin mengalami pelecehan seksual.
Tanggal 21 Januari
2006, Naik mengadakan sebuah dialog antar agama dengan Sri Sri Ravi Shankar.
Acara ini mengenai konsep Tuhan dalam Islam dan Hinduisme, tujuannya ialah
memberikan kesepahaman antara dua agama besar India, dan mengeluarkan kesamaan
antara Islam dan Hinduisme, seperti bagaimana berhala dilarang. Diadakan di
Bangalore, India dengan 50.000 orang memadati Palace Grounds.
Bulan August 2006,
kunjungan dan konferensi Naik di Cardiff (Britania Raya) menjadi obyek
kontroversi ketika MP (anggota parlemen) Wales David Davies meminta acaranya
dibatalkan. Ia menyebutnya seorang ‘penjual kebencian’, dan mengatakan
pandangannya tidak pantas memperoleh ‘platform publik’; Muslim dari Cardiff,
mempertahankan hak berbicara Zakir Naik di kota mereka.
Saleem Kidwai,
Sekretaris Jenderal Muslim Council of Wales, tidak setuju dengan Davies,
menyatakan bahwa “orang-orang yang mengenalnya tahu bahwa ia adalah salah satu
orang paling tidak kontroversial yang pernah ada. Ia berbicara tentang kesamaan
antar agama, dan bagaimana kita harus hidup selaras dengan mereka”, dan
mengundang Davies untuk membicarakan lebih jauh dengan Zakir Naik secara
pribadi di konferensi ini. Konferensi tetap berjalan, setelah dewan Cardiff
mengatakan bahwa mereka senang apabila ia tidak berceramah dengan pandangan
ekstremis.
Setelah sebuah
ceramah oleh Paus Benediktus XVI bulan September 2006, Zakir
Naik menantang debat publik langsung dengannya. Sri Paus menerima ajakan
ini tapi dengan satu syarat: Zakir Naik harus mengakui Al Quran bukanlah kitab
suci yang diwahyukan secara langsung oleh Tuhan. Sebuah syarat yang langsung
mementahkan ajakan debat itu sendiri.
Bulan November 2007,
IRF mengadakan konferensi dan pameran Islam internasional 10 hari bertemakan Konferensi
Damai di Somaiya Ground di Mumbai. Ceramah tentang Islam dilaksanakan Zakir
Naik juga dua puluh cendekiawan Islam lainnya dari seluruh dunia.
Selama salah satu
ceramahnya, Zakir Naik memprovokasi kemarahan di antara anggota komunitas
Syiah di konferensi itu ketika ia menyebutkan kata-kata “Radhiyallah taa’la
anhu” (berarti ‘Semoga Allah mengampuninya’) setelah menyebut nama Yazid I dan
menyebutkan bahwa Pertempuran Karbala hanya berdasarkan politik. Lainnya
mempercayai komentar ini disengaja.
Zakir Naik adalah
fitur dalam daftar Indian Express dari “100 Tokoh Paling Berpengaruh di India”
di Duia. Dalam daftar khusus pada tahun 2009 dari “Top 10 Gurus Spiritual
India” Zakir Naik menduduki peringkat ke 3, setelah Baba Ramdev dan Sri Sri
Ravi Shankar, dan menjadikannya sebagai satu-satunya Muslim dalam daftar
tersebut.
Zakir Naik juga
ditempatkan dalam 62 teratas dalam daftar “500 Muslim Paling Berpengaruh di
Dunia” diterbitkan oleh George Washington University, Amerika Serikat.
Sheikh Ahmed Deedat,
seorang orator terkenal di dunia tentang Islam dan Agama Komparatif, yang
disebut Dr Zakir “Deedat Plus” pada tahun 1994, disajikan sebuah plakat Mei
2000 dengan ukiran “Diberikan kepada Dr Zakir Abdul Karim Naik atas prestasi
dalam bidang Dakwah dan studi Perbandingan Agama”
0 Coretan