KOMPAS
Kompas adalah
suatu alat untuk menentukan arah mata angin. Jenis-jenis kompas:
Ø
Kompas grafik
Ø
Kompas silvak
Ø
Kompas Yugoslavia
Ø
Kompas Prisma
·
Bagian-bagian kompas:
Ø
Rumah
kompas
|
Ø
Jarum
tunjuk
|
Ø
Tutup
kompas
|
Ø
kemiringan
derajat dial
|
Ø
Sisir
|
Ø
Lensa
/ kaca pembesar
|
Ø
Penampang
ibu jari
|
Ø
kaca
dial (pelindung)
|
Ø Dial
|
|
Ø Titik dial
|
·
Teknik menggunakan kompas:
Ø
Teknik koboi
Ø
Teknik biasa
Dalam membidik
biasanya dikenal istilah azimut dan back azimuth.
SEJARAH PANCASILA
Pada tanggal 29 Mei 1945 - 1 Juni 1945 untuk merumuskan
falsafah dasar negara bagi negara Indonesia. Selama empat hari bersidang ada
tiga puluh tiga pembicara. Pada hari keempat, Soekarno mengusulkan 5 asas yaitu
kebangsaan Indonesia, internasionalisme atau peri-kemanusiaan, persatuan dan
kesatuan, kesejahteraan sosial, dan ketuhanan yang Maha Esa, yang oleh
Soekarno dinamakan Pancasila, Pidato Soekarno diterima dengan gegap
gempita oleh peserta sidang. Oleh karena itu, tanggal 1 Juni 1945 diketahui
sebagai hari lahirnya pancasila.
Tokoh lain yang yang menyumbangkan pikirannya tentang Dasar
Negara antara lain adalah Mohamad Hatta, Muhammad Yamin dan Soepomo.
Pada tanggal 17 Agustus 1945, setelah upacara proklamasi
kemerdekaan, datang berberapa utusan dari wilayah Indonesia Bagian Timur.
Berberapa utusan tersebut adalah sebagai berikut:
- Sam Ratulangi, wakil dari Sulawesi
- Hamidhan, wakil dari Kalimantan
- I Ketut Pudja, wakil dari Nusa Tenggara
- Latuharhary, wakil dari Maluku.
Mereka semua berkeberatan dan mengemukakan pendapat tentang
bagian kalimat dalam rancangan Pembukaan UUD yang juga merupakan sila pertama
Pancasila sebelumnya, yang berbunyi, "Ketuhanan dengan kewajiban
menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya".
Pada Sidang PPKI I, yaitu pada tanggal 18 Agustus 1945,
Hatta lalu mengusulkan mengubah tujuh kata tersebut menjadi "Ketuhanan
Yang Maha Esa". Pengubahan kalimat ini telah dikonsultasikan sebelumnya
oleh Hatta dengan 4 orang tokoh Islam, yaitu Kasman Singodimejo, Ki Bagus
Hadikusumo, dan Teuku M. Hasan. Mereka menyetujui perubahan kalimat tersebut
demi persatuan dan kesatuan bangsa, kejadian ini juga merupakan salah satu
sejarah yang terdapat dalam kiasan lambang sangga pendobrak. Dan akhirnya
bersamaan dengan penetapan rancangan pembukaan dan batang tubuh UUD 1945 pada
Sidang PPKI I tanggal 18 Agustus 1945 Pancasila ditetapkan sebagai dasar negara
Indonesia.
Ø
Simbol-simbol melambangkan sila-sila
dalam Pancasila, yaitu:
1.
Ketuhanan
Yang Maha Esa dilambangkan dengan Perisai hitam dengan sebuah bintang emas
berkepala lima menggambarkan agama yang ada di Indonesia.
2.
Kemanusiaan
yang adil dan beradab : Rantai yang disusun atas gelang-gelang kecil ini
menandakan hubungan manusia satu dengan yang lainnya saling membantu.Gelang
yang berbentuk lingkaran melambangan wanita dan gelang persegi melambangan
pria.
3.
Persatuan
Indonesia : Pohon berngin adalah sebuah pohon Indonesia beraar tunjang,sebuah
aar tumggal panjang yang menunjang pohon yang besar tersebut dengan bertrumbuh
sangat dalam ke dalam tanah.Ini menggambarkan kesatuan Indonesia. Pohon ini
juga memiliki banya akar yang menggelantung dari ranting-rantingnya.Hal ini
menggambarkan Indonesia sebagai Negara kesatuan namun memiliki berbagai akar
budaya yang berbeda-beda.
4.
Kerakyatan
yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan :
Banteng adalah binatang sosial, sama halnya dengan manusia cetusan Presiden
Soekarno dimana pengambilan keputusan yang dilakuakan bersama
(musyawarah),gotong royong,dan kekeluargaan merupakan nilai-nilai khas bangsa
Indonesia.
5.
Keadilan
sosial bagi seluruh rakyat Indonesia : Padi dan Kapas merupakan kebutuhan pokok
setiap masyarakat Indonesia tanpa melihat status maupun
kedudukannya.Menggambaran persamaan sosial dimana tidak adanya kesenjangan
sosial satu dengan yang lainnya,namun hal itu buan berarti bahwa Negara
Indonesia memakai Ideologi Komunisme.
Ø Hari Kesaktian Pancasila
Pada tanggal 30 September 1965, adalah awal dari Gerakan 30 September (G/30S/PKI). Pemberontakan ini merupakan wujud usaha
mengubah unsur Pancasila menjadi ideologi komunis. Hari itu, enam Jendral dan
berberapa orang lainnya dibunuh sebagai upaya kudeta. Namun berkat kesadaran
untuk mempertahankan Pancasila maka upaya tersebut mengalami kegagalan. Maka 30
September diperingati sebagai Hari Peringatan Gerakan 30 September dan tanggal
1 Oktober ditetapkan sebagai Hari Kesaktian Pancasila, memperingati bahwa dasar
Indonesia, Pancasila, adalah sakti, tak tergantikan.
0 Coretan