Benarkah nikah muda merupakan salah satu cara untuk
mencegah terjadinya seks bebas? Dan tepatkah alasan dari menikah muda agar usia orang tua masih produktif ketika mengurus
anak? Banyak mitos yang beredar seputar pernikahan
di usia dini yang belum
tentu benar. Ini dia beberapa mitos yang perlu Anda ketahui kebenarannya.
1. Nikah Muda Bisa
Menimang Anak & Cucu Lebih Lama
“Saya kira ini tidak bisa
jadi alasan.
Kalau demi alasan itu, tapi lalu tidak bisa makan karena belum ada kemapanan
secara ekonomi bagaimana? Lagi pula kalau perempuan terlalu dini menikah,
risiko kematian ibu saat melahirkan juga tinggi. Ini karena belum siapnya alat
reproduksi,” ujar Kepala Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN)
Dr Sugiri Syarief, seperti dikutip dari detikNews.
2. Nikah Muda
Menghindarkan Diri dari Zina
Faktanya, perbuatan zina
atau seks bebas
tak bisa semata-mata dicegah dengan menikah dini. Sugiri menjelaskan, banyak
kasus perselingkuhan yang diwarnai dengan perzinaan. Seks bebas bukan sekadar
masalah menikah atau tidak, tapi juga masalah moral. “Jadi jangan dikaitkan
dengan hal yang berbeda. Itu kembali lagi ke orangnya, kembali ke moral yang
bersangkutan,” tuturnya.
3. Menikah
Tergantung Kesiapan, Berapapun Usianya
Di sini kita harus melihat
apa arti dari kesiapan itu sendiri. Menurut Sugiri, dalam berkeluarga butuh
kesiapan dan pengetahuan tentang keluarga. Secara materi juga cukup, secara
medis (kesehatan alat reproduksi) juga mendukung. Pasangan harus tahu juga
fungsi keluarga, cinta kasih, perlindungan dan pendidikan. Dan itu umumnya
belum dimiliki pada orang dengan usia yang masih belasan tahun.
4. Menikah di Usia
Muda Lebih Mudah Urus Anak
Menurut Psikolog Anna Surti
Ariani, S.Psi.M.Si (Nina), lebih dekat jarak usia antara orang tua dan anak,
bukan berarti pola pengasuhannya lebih baik. Tapi justru berpotensi lebih
sering menimbulkan konflik antara orang tua dan anak. Ketika emosi orang tua
masih meledak-ledak dan harus menghadapi anak yang emosinya masih labil, yang
terjadi adalah cekcok setiap hari.
5. Nikah Muda =
Usia Orang Tua Masih Produktif untuk Biayai Anak
Alasan ini pun tak
berdasar. Sugiri menuturkan, “Kalau masih sangat muda menikah, misalnya umur 17
tahun, seharusnya dia bisa sekolah dulu agar dapat pekerjaan lebih baik. Tapi
ini malah menikah jadi tidak produktif juga. Bagaimana bisa produktif, selesai
sekolah saja belum.”
6. Remaja Wanita
yang Menikahi Pria Dewasa Pernikahannya Lebih Langgeng
Mitos ini bisa jadi benar, dengan usia
pria yang lebih dewasa, otomatis sang wanita memiliki panutan dalam keluarga. Sang
suami punya peran lebih besar untuk mengarahkan istri, dan pihak wanita pun
lebih tunduk pada suami karena usia yang lebih tua dan pengalaman hidup yang
lebih banyak. “Yang muda biasanya akan lebih nurut dengan yang lebih tua,”
tutur Nina.
7. Nikah Muda
Potensi Bercerai Lebih Besar
Di usia yang baru menginjak
belasan tahun, kematangan untuk berpikir rasional terbatas. Kematangan rasional
ini akan kalah dengan keadaan emosi yang cenderung naik-turun dan
meledak-ledak. Sehingga ketika masalah datang, mereka cenderung bertindak saat
itu juga tanpa memikirkan konsekuensi ke depannya.
SUMBER: unik-aneh.com
0 Coretan