PERILAKU MANUSIA DI TENGAH STATUS SOSIALNYA LEBIH TINGGI DAN LEBIH RENDAH


- Kebutuhan Manusia Hidup Bermasyarakat dengan Sesamanya

Ketahuilah bahwasanya manusia itu sangat membutuhkan akan kehidupan bermasyarakat  dengan
sesamanya. Sebab ia tidak mungkin mampu hidup seorang diri dalam menghasilkan segala sesuatu yang menjadi keperluannya dan kebutuhan pokok kehidupannya, seperti kebutuhan pangan, papan, sandang, keuntungan jiwa, peluang kenikmatan serta keperluan lain yang berkaitan dengan akal.

Sepotong Poti dan Pakaian tidak akan mungkin sampai kepada kita kecuali keduanya setelah melalui proses dari sekian banyak manusia, sepotong roti itu tidak akan mungkin sampai ditangan kita sebelum bahannya ditanam, ditunai kemudian di proses menjadi tepung dan selanjutnya di proses menjadi roti. Demikian pula dengan proses pembuatan pakaian, dari kapas misalnya, tidak mungkin kita dapat memakainya sebelum kapas itu di tunai, dikumpulkan, lalu menjadi bahan tenun, barulah di potong dan di jadikan pakaian. Begitulah proses pembuatan makanan dan pakaian, lalu bagaimana dengan semua kehidupan ini?. Oleh karena itu, kita tidak akan bisa lari dari pergaulan dengan orang lain dan menghindar dari kehidupan bermasyarakat dengan mereka yang berbeda-beda baik dari segi adat, akhlak maupun status sosialnya.
hidup dalam masyarakat

- Macam-macam Status Manusia dalam Pergaulan

Macam status manusia yang ada di hadapan kita ada tiga:
Pertama, orang yang statusnya lebih tinggi baik dari segi pangkat, ilmu, keutamaan maupun akhlaknya. Seperti kedua orang tua, para guru dan penguasa pemerintah.
Kedua, orang yang statusnya sama. Seperti sanak family, kerabat dan teman.
Ketiga, orang yang statusnya lebih rendah baik dari segi derajat maupun keilmuan.

- Ibu

Tingkat Status Ibu
Sesungguhnya ibu kita telah begitu banyak menanggung kesulitan, seperti pada waktu mengandung selama sembilan bulan, saat melahirkan, menyusui, mencuci dan menjahit pakaian serta menjaga diri kita dari segala sesuatu yang membahayakan dan menyakitkan dibarengi dengan penu cinta dan kasih sayangnya. Sehingga sudah menjadi keharusan bagi kita untuk berbuat baik dengan segenap kemampuan dan bantuan kepadanya dalam rangka mendapatkakn ridha dan cintanya, serta menerima nasehat-nasehatnya. Jangan sampai kita menyukarkannya, mengusik dan menyakiti hatinya, agar kita memperoleh ridha dan kebaikannya semaksimal mungkin.
Ibu adalah orang yang lebih di utamakan untuk kita hormati daripada ayah. Diriwayatkan dari Abu Hurairah RA. Sesungguhnya ia berkata : “Seseorang telah datang kepada Nabi SAW, ia bertanya : “Wahai Rasulullah siapakah orang yang lebih berhak untuk di pergauli sebaik-bainya?” Nabi menjawab : “Ibumu”. Lalu ia bertanya kembali “Lalu siapa?” Nabi menjawab : “Ibumu” dan ia bertanya lagi : “Kemudian siapa? “ Nabi menjawab : “ Ayahmu”.

Dalam sebagian riwayat yang masyhur dan beberapa ungkapan yang di sampaikan para sahabat : “Surga itu ada di telapak kaki ibu”. Maka patuhilah kedua orang kita dan bantulah pada waktu keduanya sudah usia lanjut semata-mata demi melaksanakan Firman Allah SWT :
Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang diantara keduanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu. Maka janganlah sekali-kali kamu mengatakan kepada keduanya perkataan “Ah” dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia”. (Al-Isra’ : 23)

- Ayah

status ayah dalam kehidupan
Karakter yang kita peroleh sejak kecil adalah karena kesungguhan dan penjagaan ayah terhadap langkah kita terhadap segi makanan, minuman, pakaian, pendidikan dan semua kebutuhan yang kita perlukan. Akhirnya segala sesuatu yang telah dilakukan orang tua kita dari berbagai kesukaran dalam mendidik jiwa dan raga, lebih-lebih keberadaannya adalah sebagai penyebab wujud kita di dunia.




- Penguasa Pemerintah

pemerintah sebagai penguasa
Adalah merupakan perantara dimana agama bisa di tolong, hukum-hukum agama bisa di tegakkan, kewajiban-kewajibannya bisa dilaksanakan, permusuhan dan kriminalitas bisa dicegah, kesehatan terjamin, stabilitas negara teratur, sungai-sungai, jembatan, kantor-kantor, dan gedung-gedung dibangun, militer terorganisir, aspirasi dari berbagai golongan tersalurkan, keamanan terjaga, tanah air terpelihara dan lain sebagainya.
Sebagaimana Firman-Nya :

“wahai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul-Nya, dan Ulil Amri (Pemerintah) diantara kamu sekalian”.  

Load disqus comments

0 Coretan